Bisakah air distilasi membunuh sel kanker kandung kemih? Itulah pertanyaan yang coba dijawab oleh dokter di Departemen Urologi, Universitas Bonn, Jerman. Hasilnya sangat mengejutkan, ternyata air distilasi dapat menghambat perkembangan sel kanker kandung kemih.

Dalam International Journal of Clinical Practice Oktober 2006, dilaporkan bahwa terapi standar pada kanker kandung kemih diantaranya adalah : prosedur bedah yang disebut reseksi transurethral digunakan untuk menghilangkan kanker kandung kemih dan diikuti oleh penanaman agen kemoterapi seperti mitomycin.

“Namun, insiden kanker kandung kemih meningkat dan sebaliknya, sumber daya untuk membiayai sistem perawatan kesehatan menurun. Oleh karena itu, diperlukan alternatif yang efektif untuk kemoterapi yang mahal,” kata penulis.

Kanker kandung kemih dapat kambuh setelah reseksi transurethral, hal itu disebabkan oleh reimplantasi sel tumor terlarut. Untuk mematikannya, digunakan mitomycin . Para peneliti mengambil sel kanker kandung kemih manusia dan menginkubasi mereka dalam mitomycin atau air distilasi.

“Air distilasi menyebabkan sitolisis yang signifikan di semua sel tumor,” catat mereka. “Efek ini sebanding dengan paparan terhadap mitomisin. Air distilasi dan mitomisin memiliki efek vitro yang setara pada sel kanker kandung kemih,” catat para ilmuwan.

Ini bukan penelitian pertama yang mengungkapkan air distilasi membunuh sel kanker kandung kemih. Dalam edisi European Urology tahun 1986, efek air distilasi pada sel tumor dibandingkan dengan efek agen kemoterapi yang dilarutkan dalam larutan garam dan air distilasi.

“Air distilasi terbukti seefektif campuran agen kemoterapi dan air distilasi dan bahkan lebih efektif dari campuran agen kemoterapi dan larutan garam pada batas waktu 2 jam percobaan,” para peneliti melaporkan.

Sumber: http://www.healthylivingmagazine.us/Articles/329/